Batu Bara || Profesor ahli tanah untuk mengatasi tanah dan Fusarium cabai dan keasaman merupakan jamur yang ditakuti oleh petani cabai di Dunia. Jamur ini juga salah satu hama yang banyak menyerang tanaman cabai di Desa Lubuk cuik dan sekitarnya.
Potensi tanaman pangan dan Hortikultura di Kecamatan Lima Puluh Pesisir sangat luas seperti Padi mencapai 3000 Ha, cabai yang sakurang 500 Ha. Masalah utama di Kabupaten Batu Bara adalah tanahnya Asam, hal ini sudah di uji di Laboratorium BPTP. Sumatera Utara. Keasaman tanah akan mempengaruhi produksi petani menjadi rendah.
Profesor Admansyah merupakan ahli tanah dari Universits Syah Kuala Banda Aceh dan praktisi serta pengurus pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Swadaya Indonesia mengatakan salah satu penyebab penyakit layu tanaman cabai di Batu Bara karena serangan jamur Fusarium hal ini disebabkan karena tanah di Batu Bara khususnya Lubuk cuik dan sekitarnya asam dan mengandung logam yang tinggi, jalan satu satunya harus menetralkan tanah dengan pemberian pupuk organik.
Turut hadir pada acara tersebut Anggota DPRD Batu Bara Edi Syahputra dari Partai PBB mengapresiasi kegiatan ini karena sangat bermanfaat mengatasi masalah petani cabai di Batu Bara khususnya Desa lubuk culik dan sekitarnya, beliau optimistis akan berhasil dengan penjelasan yang di uraikan profesor Admansyah. Bahkan dengan pembuatan pupuk organik yang fermentasinya relatif singkat hanya beberapa menit saja sudah jadi pupuk organik akan mendorng penyuluh pertanian menjadi enterpreneur sehingga dapat penghasilan tambahan seperti yang sudah dilakukan penyuluh Kabupaten Aceh Tamiang.
Acara dibuka oleh Bupati Batu Bara dalam hal ini diwakilkan Kadis Pertanian dan Perkebunan M. Ridwan, SP., M. Agric. Sc. Beliau mengatakan bahwa Bupati Batu Bara akan fokus meningkatkan Perekonomian masyarakat Batu Bara terutama di Sektor Pertanian. Penggunaan pupuk organik sangat dianjurkan untuk mengatasi masalah keasaman tanah dan pengolahan tanah yang baik.
Peserta yang hadir pada acara pelatihan pupuk organik yaitu penyuluh Pertanian BPP Lubuk Besar, Pengurus KTNA Kabupaten dan Kecamatan, Pengurus Pusat Perhimpunan Penyuluh Pertanian Seluruh Indonesia (P3SI), UPT Wilayah 2, Kelompok Jabatan Fungsional Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Tamiang.
Acara di akhiri setelah dilakukan praktek langsung cara pembuatan pupuk organik di halaman BPP Lubuk Besar. (MR/A Rizaldi)
Post a Comment