Aktivis Sumatera Utara Membuat Celoteh Tentang Korupsi 300 Triliun

 

Gambar Kolase Alex Simatupang didampingi Frisdarwim Silalahi dan Terdakwa Korupsi 300 T Harvey Moeis 

Medan, analisismedia.com - Pegiat Anti Korupsi sekaligus Aktivis Sumatera Utara Alex Simatupang dan Frisdarwin Silalahi mengomentari terkait dakwaan terhadap Harvey Moeis yang menjadi terdakwa kasus korupsi sebesar 300 Triliun Rupiah. Sabtu, (28/12/2024).

Mereka membuat suatu celoteh tentang lemahnya penegakan hukum di Indonesia tercinta, menurut mereka bangsa Indonesia saat ini sedang tidak baik-baik saja, korupsi 300 Triliun hanya dihukum 6,5 tahun penjara.

Berikut 10 Celoteh tentang gambaran Korupsi 300 Triliun hanya dihukum 6,5 Tahun.

1. "300 triliun lenyap, 6,5 tahun saja hukum bicara. Apa ini pesan bahwa korupsi punya harga murah? Jika keadilan hanya sandiwara, rakyatlah korban sesungguhnya."


2. "Korupsi besar, hukuman kecil. Apakah ini gambaran hukum kita? Rakyat berpeluh bayar pajak, tapi keadilan hanya jadi permainan angka."


3. "300 triliun untuk 6,5 tahun? Setara dengan menghukum bangsa bertahun-tahun tanpa masa depan. Hukum harus jadi pelindung rakyat, bukan perisai koruptor."


4. "Korupsi adalah pengkhianatan, tapi hukuman seringkali jadi lelucon. Kalau 300 triliun hanya dihargai 6,5 tahun, berapa harga keadilan kita sebenarnya?"


5. "Setiap rupiah dari 300 triliun itu adalah hak rakyat. Tapi saat koruptor lepas ringan, ke mana kita harus mencari keadilan? Hukum yang lunak hanya memperpanjang derita bangsa."


6. "Korupsi 300 triliun, hukuman 6,5 tahun. Di mana rasa malu bagi bangsa? Hukum yang lemah hanya mempertegas bahwa uang lebih berkuasa dari kebenaran."


7. "Saat 300 triliun dirampas, harapan jutaan rakyat ikut dicuri. Dan 6,5 tahun penjara hanya mempermalukan keadilan kita. Bangkitlah untuk melawan!"


8. "Hukuman ringan untuk korupsi besar adalah penghinaan terhadap rakyat kecil yang berjuang setiap hari. Kita butuh reformasi, bukan basa-basi."


9. "300 triliun rupiah dicuri dari rakyat, tapi 6,5 tahun jadi ganjarannya. Kalau keadilan hanya untuk yang kuat, siapa yang melindungi yang lemah?"


10. "Rakyat menunggu keadilan yang tajam ke atas, bukan yang tumpul di hadapan koruptor. 300 triliun adalah darah bangsa, jangan biarkan hukuman ini jadi bahan tertawaan."


(Rakyat Kecil)



Post a Comment

Previous Post Next Post