Koalisi partai pendukung Bupati-Wakil Bupati terpilih Baharuddin Siagian-Syafrizal, yang melibatkan Partai Gerindra, Golkar, PKS, PAN, PPP, PKB, dan Perindo, saat ini fokus membangun kesepahaman untuk mendukung program pemerintahan baru.
Di sisi lain, partai non-koalisi seperti PDIP, Hanura, Demokrat, dan Nasdem berkomitmen membentuk kekuatan politik yang konstruktif dan tetap menjaga fungsi pengawasan di DPRD.
Dinamika yang terjadi bukan tanpa tantangan, namun ada harapan bahwa semua pihak dapat mengutamakan kepentingan rakyat di atas segalanya. Seorang politisi dari Partai Golkar menegaskan bahwa pembentukan fraksi adalah bagian dari upaya memperkuat kelembagaan DPRD.
“Koalisi kami tidak hanya berorientasi pada mendukung pemerintahan, tetapi juga memastikan bahwa semua keputusan DPRD berjalan transparan dan berpihak pada masyarakat,” ujarnya.
Hal senada juga disampaikan oleh salah satu kader PDIP yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan di DPRD. “Kami tidak ingin perbedaan posisi politik menjadi penghalang untuk mencapai tujuan bersama, yaitu pembangunan Batubara yang lebih baik,” katanya.
Meskipun ada perbedaan strategi dan pandangan, partai-partai di DPRD Batubara tampaknya sepakat bahwa stabilitas politik menjadi syarat utama untuk memajukan daerah. Wakil dari Partai Demokrat menekankan pentingnya pendekatan dialogis dalam pembahasan fraksi.
“DPRD adalah tempat untuk bekerja sama. Perbedaan pendapat itu wajar, tetapi semua harus mengarah pada solusi, bukan konflik,” ujarnya.
Tokoh masyarakat Batubara turut memberikan pandangan terhadap proses ini. Menurut mereka, pembentukan fraksi harus segera diselesaikan agar roda pemerintahan dapat berjalan maksimal.
“Masyarakat hanya ingin hasil yang nyata, bukan sekadar perdebatan. Fraksi-fraksi di DPRD harus mampu menjadi mitra eksekutif yang solid dan kritis,” ujar seorang tokoh pemuda Jefri Sitorus.
Proses pembentukan fraksi memang memerlukan waktu dan diskusi yang matang. Namun, dinamika ini juga menunjukkan kedewasaan politik di Batubara.
Ketua salah satu partai mengatakan, “Ini adalah bagian dari perjalanan demokrasi kita. Saya optimis semua pihak akan menemukan titik temu demi kepentingan bersama.”
Dengan langkah-langkah rasional yang diambil oleh para wakil rakyat, pembentukan fraksi di DPRD Batubara diharapkan selesai dalam waktu dekat. Hal ini menjadi fondasi penting untuk melanjutkan pembangunan dan mewujudkan aspirasi masyarakat Batubara secara keseluruhan.
Yang jelas sejauh ini, belum solusi untuk pembentukan Fraksi di DPRD Batubara masih menuai jalan buntu, banyak pihak berharap, bagi DPRD Batubara dapat mengalah untuk kepentingan yang lebih besar buat masyarakat Batubara.(Andi)